Meteor Garden 2 : Lebih Berat, Lebih Indah
Setelah kemarin saya menulis artikel tentang boomingnya Meteor Garden season 1, kini saya akan coba mengulas season 2 nya. Drama Taiwan lawas ini pas baru-barunya saya cuma nonton sedikit, itupun sudah lupa dan melihat dengan sudut pandang anak SMP. Dengan sudut pandang seorang pengamat, hehe, saya menonton ulang dan ingin menganalisa serta menyimpulkan seperti apa Meteor Garden 2. Sebelumnya saya beritahukan bahwa artikel ini sedikit mengandung spoiler. Jadi abaikan saja jika pembaca belum nonton drama ini.
Sinopsisnya adalah berkisah tentang lanjutan kisah F4 dan Shancai. Tentu lebih ke hubungan Dao Ming Shi dan Shancai yang akan mengarah ke hal yang lebih serius. Dao Ming Shi dan Shancai berlibur di Barcelona. Disana A Shi berencana melamar Shancai di sebuah gereja tua. Saat Shancai menunggu kejutan yang dipersiapkan A Shi, A Shi yang terburu-buru terlibat kecelakaan mobil yang cukup fatal sampai membuat A Shi amnesia. A Shi ditolong oleh seorang perempuan bernama Yesha yang juga terlibat dalam kecelakaan mobil A Shi. Shancai kebingungan dan meminta bantuan kepada Teng Tang Jing dan anggota F4 lainnya, A Shi dan Yesha kembali ke Taiwan demi mencari ingatan A Shi yang hilang. Shancai pun juga kembali. Seiiring berjalannya waktu A Shi tak kunjung ingat apapun tentang masa lalunya dan justru saling jatuh cinta dengan Yesha. Shancai berjuang mati-matian untuk memulihkan ingatan A Shi.
Banyak fans yang kecewa karena fokus di Meteor Garden juga dinilai lebih banyak menyorot A Shi dan Yesha. Sehingga tak se booming season 1. Setelah saya tonton, kadang menjemukan di awal tapi jika ditelaah justru Meteor Garden 2 lebih menarik dari season 1 nya. Hanya saja disajikan dengan lebih berat, lebih detail, lebih kompleks dan lebih banyak episodenya (30 episode). Menontonnya, apalagi di awal awal memang harus sabar untuk menemukan hal-hal yang indah disini. Berikut saya cantumkan poin-poin menariknya:
- Akting dan Plot Masih Bagus – Saya sempat menduga kalau season 2 adalah downgrade dari season 1 nya. Ternyata saya salah besar. Akting pemain-pemainnya bagus semua. Tetapi untuk Jerry Yan perlu dikasih lebih banyak jempol. Saat pertama kali ia hilang ingatan, terlihat ia begitu kosong, hampa dan bingung. Setelah ia diberi nama Ah Xing oleh Yesha, ia mulai membentuk karakter baru dari Dao Ming Shi yang kasar dan pemaran menjadi lebih lembut dan simpatik. Meski sifat kekanakannya masih sedikit dilekatkan. Alur perkembangan karakter A Shi dalam menerima kenyataan bahwa ia memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan dengan ibunya. Juga tentang keraguannya akan Shancai cinta lama yang menunggunya atau Yesha yang memberikan warna baru.
- Shancai dan Dao Ming Feng yang Tetap Pada Karakternya – Shancai tetap dengan karakter lamanya dan dengan keteguhan tekad untuk mendapatkan cintanya lagi. Dao Ming Feng (ibu A Shi) juga masih angkuh dan keras kepala serta tidak menyukai Shancai. Ini menarik karena mereka digambarkan sebagai orang yang keras kepala. Akan realistis jika mereka tetap begitu.
- Perkembangan Karakter Dao Ming Tse – Setelah amnesia Dao Ming Tse dari seorang yang sombong menjadi orang yang empaty dan mau belajar hal hal kecil yang dilakukan orang-orang biasa. Mengesampingkan gengsi sehingga efeknya ia meruntuhkan tembok penghalang yang akan mempersulit hubungannya dengan Shancai.
- Tokoh-tokoh Baru yang Menarik – Selain Yesha, ada Sha sahabat Yesha, Mimi pacar Qinghe, Ah Mei, Ah De, Xiao Chao dll. Mereka semua memegang peran penting dalam cerita, bahkan tokoh yanh cuma muncul beberapa episode macam Ah Mei dan Ah De ikut memegang peranan yang sangat penting.
- Kemisteriusan Huaze Lei – Saya termasuk yang bertanya-tanya tentang jalan pemikiran Lei. Dia memutuskan Teng Tang Jing disaat Jing mulai mengerti perasaannya dan justru mencoba mencintai Shancai. Meski di plot untuk memiliki perasaan terhadap Shancai, tidak terlihat Lei benar-benar serius kecuali sebagai sahabat. Bila dipikirkan, seorang pemikir macam Lei tidak akan berbuat bodoh dengan nekat mencintai Shancai yang notabene hatinya hanya condong ke Dao Ming Tse. Tetapi disisi lain masuk akal juga ia mencintai Shancai meski dia tahu kenyataan bahwa Shancai hanya mencintai sahabatnya karena cinta itu memang bisa terjadi tanpa pandang posisi. Dengan kerumitan itu dan sifat Lei yang sedikit bicara (sekalinya bicara seringkali kata katanya bersayap) menambah menarik dari karakter ini.
- Ximen dan Meizuo Mendapat Porsi Lebih – Di season 1 Ximen sedikit disorot dengan kisahnya bersama Xiaoyou. Disini Ximen kembali diceritakan lebih banyak. Meizuo yang paling sedikit porsinya di season 1 di season 2 mendapatkan rangkaian cerita untuknya secara utuh dan pas.
- Peran Yesha yang Seimbang dengan Shancai – Dengan keseimbangan dua tokoh wanita yang menjadi rival sekaligus teman membuat alur cerita menjadi menarik dan susah ditebak.
- Ending yang Pas – Endingnya pas dengan happy ending dan tak menceritakan kelanjutan cerita secara gamblang. Cukup dengan simbol dimana itulah ending yang sempurna.
- Soundtrack yang Memorable – Dinyanyikan langsung oleh F4 sendiri, opening song berjudul “Can’t Lose You” menjadi hit sampai sekarang.
Namun disamping hal-hal menarik tersebut, ada beberapa hal yang bagi saya sedikit mengganggu dan hal yang disayangkan. Antara lain:
- CGI Helikopter yang Buruk – Alih-alih ingin menampilkan scene yang spektakuler di acara kelulusan F4 dari Universitas Ying De, justru jadi absurd ketika helikopter yang menabur bunga justru ditampilkan dengan CGI yang kasar.
- Terlalu Banyak Ciuman yang Hot di Tempat Umum – Kalau ini drama barat sih oke-oke saja karena memang kultur mereka begitu. Tetapi ini Asia gaes, kurang elegan jika menampilkan adegan ciuman yang terlalu vulgar di tempat umum.
- Amunisi Shancai Untuk Menang Dari Dao Ming Feng Tidak Terpakai – Ada satu scene dimana Dao Ming Feng memberikan satu permintaan kepada Shancai , tapi tidak digunakan sampai episode terakhir. Padahal bisa membuat ending makin epic.
Overall drama yang lumayan jadul ini jempol banget dah. Bikin susah move on dan menguras air mata. Kualitas akting nyaris tanpa cela, alur cerita yang tidak terburu-buru dan sebagainya. Oke sekian dulu ulasan kali ini. Terimakasih sudah berkunjung.
Sampai Jumpa